Doa yang Mengancam

Doa yang mengancam...
dari judulnya saja sudah cukup mengancam saya untuk mencari tahu, ada apa dibalik udang...lho? salah ya....
sewaktu menonton film ini, saya coba untuk tidak subjektif.
karena kebetulan seseorang yang saya kenal dekat mendapatkan salah satu peran dalam film ini...rasanya ingin memiringkan kepala saya dan menatap wajahnya untuk mencari sebuah kritikan yang ingin saya lontarkan padanya...tapi namanya juga orang tua..so i say, he's one of the best out there...(ya, itu pasti apa yang akan dikatakan seorang anak tentang ayahnya)
anyway, despite whoever is involved in this movie...
bpk Sutomo menjiwai perannya cukup kuat..

again, it's nothing personal..haha...
okelah, kita mulai dari peran utama, Aming...
karena terbiasa melihat aming berperan aneh...kali ini aming, berperan mendekati batas normal manusia..memerani watak yang serius dan naif..
ditinggal istri, kehilangan rumah, dan terlibat hutang...kira2 dengan situasi seperti ini, rambut anda pasti juga akan kusut seperti di posternya...sebenarnya agak letih dengan akting aming yang banyak menangis-nya..hihi...
but god bless his new warhol hair style though...kinda cool

dari segi cerita yang melewati berbagai macam tahap masa...sebenarnya pesannya sederhana, Uang tidak menjamin kebahagiaan...terutama tanpa adanya keyakinan pada Allah,...kita bukan apa-apa tanpanya...
Selain aming, ada juga peran Kadir yang diperankan ole Ramzi, dia menjadi tokoh yang membawa kata-kata bijak sekaligus penghibur dalam film ini...menurut saya peran scriptwriter dalam film ini cukup berhasil lewat kata-kata yang dilontarkan kadir...hihi
dan kemudian ada bapak deddy sutomo yang berperan sebagai 'godfather' mafia..Pak Tantra...
yang ternyata agak susah untuk saya merasakan peran yang dibawakan olehnya, knowing how he is on daily basis..so, tentu daya imajinasi saya jadi berkurang...wekek...sorry daddio, still you're one of the best out there...
so like i said, nothing personal...
hahahaha...now i'm playing dumb! and babling...

sampai akhirnya film selsai...saya mendapatkan film ini anti-klimaks.
saya masih penasaran dengan beberapa tokoh dan kelanjutan cerita dari beberapa adegan...
tetapi overall, saya cukup puas dengan dengan adanya kesinambungan detail-detail kecil pada beberapa adegan...adapun gambar dan warna yang movie-like...jauh dari sinetron-like...hihi...
cerita yang unik, yang sangat relevan terjadi dimasyarakat...
sebuah pesan untuk menyadarkan publik akan hubungan manusia dan tuhannya...